Caranaikan dan turunkan ph air nutrisi hidroponik. 07.47 menaikkan ph larutan nutrisi, Untuk menaikkan PH anda bisa menggunakan larutan kalium hidroksida ( KOH ) , misal jika anda ingin mendapatkan PH 6.0 sedangkan air memiliki PH dibawah 6.0 maka anda harus menaikkannya, caranya adalah masukan larutan KOH 10% sedikit demi sedikit hingga OriginalPosted By aankkiting agan" ada yg tau cara menaikan dan menurunkan PH air! bagaimana caranya!, apa saja yg d butuhkan!, adakah alat untuk pengukuran PH air! Thanks,, saya cuma tau cara turunin, aquarium digosok nanas View bbcode of En21co's post . emil0509@yahoo - 21/02/2011 03:08 AM #17. yang alami, naikin pake daun ketapang, kayu FishAll Super PH Up menaikan PH Air Aquarium oke di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Beli Fish All Super PH Up menaikan PH Air Aquarium oke di sahabat baru 88. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Download Tokopedia App. Tentang Tokopedia Mitra Tokopedia Mulai Adabanyak cara untuk menurunkan ph di akuarium. Baking soda dapat dengan cepat meningkatkan ph air, penggunaan umumnya 1 sendok teh per 18 liter air. Source: id.wikihow.com. Agan ada yg tau cara menaikan dan menurunkan ph air! Lakukan pergantian air cukup sekitar 20% dari seluruh volume air akuarium. Source: kreatifikan.blogspot.com CaraMenaikkan dan Menurunkan pH Air Tambak. PH atau derajat keasaman merupakan salah satu parameter penting yang harus terjaga dalam budi daya perairan. Skala pH terdiri dari 0 hingga 14, dan pH yang dianggap netral dan yang paling baik berkisar pada nilai 6,5-8. Hampir semua ikan hidup pada pH netral. Untuk itu, guna meminimalisir kerugian Jikacara di atas masih belum berhasil, perhatikan saluran drainase. Tanah yang tergenang atau banyak mengandung air sudah tentu memiliki pH rendah. Sebab, unsur hara yang terdapat di dalam tanah telah larut di dalam air. Hal inilah yang terjadi di daerah rawa, di mana tingkat keasaman tanah atau pH mencapai 3. Kitabisa memberikan penetral pH air simpel ini yang terbuat dari kombinasi potongan pelepah atau pohon pisang, arang dengan kerikil yang dimasukkan ke dalam botol paket air minum ukuran 1 ltr dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Pada tubuh botol paket air minum kita buat sebagian lubang untuk area keluarnya air. FishAll Super PH UP Menaikan PH Air Aquarium Laluanda menggunakan berbagai cara menaikkan pH air dan beberapa jam kemudian ikan di aquarium mati semua karena (tanpa anda sadari) pH nya justru terlampau tinggi. Studi kasus 2: Anda memiliki usaha depot air isi ulang yang dari hasil test laboratorium tertulis pH airnya 7, ini adalah pH yang normal. Berikutini Metode Penentukan Parameter Air Aquarium Ikan Arwana. 1. Derajat keasaman (pH) Perubahan pH air akuarium sangat tergantung kepada berapa lama air akuarium tersebut digunakan. Secara umum, air akuarium yang telah lama dipakai akan menjadi asam atau pH-nya turun. pH air akuarium yang cocok untuk kehidupan ikan arwana peliharaan ialah gQYcsh7. Unduh PDF Unduh PDF Tingkat pH akuarium sangat penting karena dapat memengaruhi jumlah oksigen di dalam air, yang berkontribusi pada kesejahteraan ikan. Kebanyakan akuarium dapat menjadi habitat yang baik dengan pH 6-8. Namun, jika ikan terlihat sakit atau lesu dan Anda telah memastikan hal itu disebabkan oleh pH air, ada baiknya untuk menurunkannya. Sebagian ikan juga lebih nyaman berada di akuarium dengan tingkat pH lebih rendah. Untuk menurunkan pH, tambahkan bahan alami seperti kayu apung, lumut gambut, dan daun almon ke dalam akuarium. Anda juga dapat membeli filter osmosis berbalik sebagai opsi jangka panjang. Ingatlah bahwa Anda harus membersihkan dan memelihara akuarium untuk menjaga agar pH tetap rendah dan memastikan ikan dalam keadaan sehat. 1 Gunakan 1-2 potong kayu apung sebagai opsi alami yang memberi solusi cepat. Kayu apung melepaskan asam tanat ke dalam air sehingga secara alami menurunkan pH akuarium. Carilah kayu apung yang khusus untuk akuarium, tanpa pewarna, tanpa bahan kimia atau pengawet di toko hewan lokal atau di internet. Pilih 1-2 potong kayu apung yang berukuran cukup kecil sehingga mudah ditempatkan di akuarium.[1] Anda dapat menggunakan kayu apung yang dijual untuk kandang reptil asalkan tidak diproses atau diwarnai dengan bahan kimia. Namun, perlu diingat bahwa kayu ini tidak dirancang untuk digunakan di dalam air sehingga akan mengapung di akuarium dan Anda harus menggunakan pemberat untuk menyiasatinya. Kayu apung dapat menjadi solusi jangka pendek yang baik, tetapi tidak ideal untuk menurunkan pH air dalam jangka panjang. 2 Rebus atau rendam kayu apung sebelum memasukkannya ke akuarium. Kayu apung dapat mengubah warna air jika Anda langsung memasukkannya ke akuarium. Untuk menghindarinya, rendam kayu di dalam air selama 1-2 minggu sebelum menaruhnya di akuarium.[2] Namun, perlu diingat bahwa perubahan warna air akibat kayu disebabkan oleh kandungan tanin yang sama yang dapat menurunkan pH air. Pilihan lain adalah merebus kayu apung di dalam air selama 5-10 menit. Langkah ini bisa menjadi pilihan yang baik, apalagi jika Anda mengumpulkan kayu apung sendiri. Setelah direndam atau direbus, kayu bisa dimasukkan ke akuarium dan akan menjalankan fungsinya secara alami. Tunggu sampai kayu mencapai suhu ruang terlebih dahulu jika Anda merebusnya. Kayu apung dapat didiamkan di dalam akuarium selama beberapa tahun untuk membantu menurunkan pH air, tetapi Anda akan melihat perubahan drastis dalam beberapa minggu atau bulan pertama. Setelah itu, efek kayu pada pH akan berkurang. 3 Gunakan lumut gambut jika Anda tidak keberatan sedikit repot menyiapkannya. Lumut bekerja dengan cara yang sama seperti kayu apung, tetapi Anda harus menyiapkannya terlebih dahulu agar dapat digunakan dengan aman di akuarium. Belilah lumut gambut di toko hewan lokal atau di internet. Pastikan Anda memilih lumut yang memang ditujukan untuk penggunaan di akuarium. Dengan begitu, Anda dapat memastikan lumut tidak mengandung bahan kimia atau pewarna.[3] Jika Anda tidak ingin menambahkan lumut gambut secara langsung di dalam akuarium, Anda dapat memasukkannya ke wadah terpisah berisi air keran yang teraerasi. Kemudian, gunakan air tersebut saat Anda harus mengganti air akuarium untuk menciptakan lingkungan dengan pH yang lebih stabil. 4 Rendam lumut gambut selama 3-4 hari sebelum dimasukkan ke akuarium. Jika Anda berniat menambahkan lumut secara langsung ke dalam akuarium, tempatkan lumut di dalam ember berisi air keran untuk merendamnya. Langkah ini akan mencegah lumut mengubah warna air akuarium menjadi kuning atau cokelat.[4] Namun, ketahui bahwa perubahan warna ini berhubungan dengan kandungan tanin yang sama yang dapat mengurangi alkalinitas air. 5 Masukkan lumut ke kantong filter atau stoking agar tidak mengapung. Jangan langsung menaruhnya ke dalam akuarium begitu saja karena lumut akan mengapung dan tidak dapat bekerja secara efektif. Anda dapat membeli kantong filter khusus untuk akuarium atau membuatnya sendiri dengan memotong bagian kaki stoking nilon dan mengikatnya. Mulailah dengan memasukkan sejumlah kecil lumut ke dalam kantong untuk mengurangi pH secara bertahap.[5] Jika menggunakan teknik ini, Anda harus memantau tingkat pH air secara rutin. Menambahkan lumut gambut secara langsung ke akuarium alih-alih mengganti air dengan air yang sudah diproses dengan lumut gambut akan membuat pH air kurang stabil.[6] Anda juga dapat menempatkan lumut gambut di dalam saringan air akuarium untuk menurunkan pH. Pantaulah pH akuarium karena terlalu banyak lumut dapat menyebabkan pH anjlok hingga di bawah 4, yang terlalu asam untuk kebanyakan ikan. Anda mungkin perlu menambah atau mengurangi jumlah lumut dari waktu ke waktu, tergantung tingkat pH di dalam akuarium. Ganti lumut gambut setelah kemampuannya menurunkan pH mulai berkurang. Lakukan pengujian secara rutin untuk memastikan pH air masih dalam kisaran yang sehat. 6 Gunakan 2-3 lembar daun almon untuk meningkatkan keasaman air akuarium. Sama seperti kayu apung atau lumut gambut, daun almon membantu menurunkan pH akuarium secara alami dengan melepaskan asam tanat. Selain itu, daun almon juga bisa berfungsi sebagai hiasan dan memberikan tempat persembunyian alami untuk ikan.[7] Carilah daun almon di toko hewan lokal atau di internet. Daun ini biasanya dijual dalam bentuk kering dan dikemas dalam bentuk potongan panjang. Daun yang direndam di dalam akuarium akan mengubah air menjadi kekuningan. Perubahan warna ini mungkin kurang menarik, tetapi hal itu disebabkan oleh tanin yang sama yang dapat menurunkan pH dan melembutkan air di dalam akuarium. 7 Aturlah daun di beberapa tempat di dasar akuarium. Tempatkan daun almon di dasar akuarium agar dapat membantu menurunkan pH. Daun juga berfungsi sebagai elemen dekoratif yang cantik di dasar akuarium bagi ikan. Ganti daun setelah 6 bulan hingga 1 tahun. Anda juga dapat menggantinya jika daun tidak lagi memberi efek yang diinginkan terhadap pH air atau jika daun mulai robek atau rusak. Iklan 1 Belilah filter osmosis berbalik di toko hewan lokal atau di internet. Filter osmosis berbalik RO memurnikan air menggunakan membran semipermeabel. Filter ini akan menahan air dan ion yang lebih kecil di dalam akuarium dan menyingkirkan ion yang lebih berat, seperti timbal, klorin, dan polutan air lainnya. Filter semacam ini biasanya dijual dengan harga lebih dari Rp1 juta, tetapi ini merupakan solusi jangka panjang yang ideal untuk menurunkan alkalinitas akuarium dan menjaga tingkat pH tetap stabil.[8] Anda mungkin dapat membeli filter RO dengan harga lebih murah di internet. Filter RO layak dipertimbangkan jika air keran mengandung mineral air sadah dan Anda tidak ingin menghabiskan banyak waktu untuk menyesuaikan pH akuarium secara manual. Anda dapat menentukan apakah air keran termasuk air sadah dengan melakukan tes menggunakan alat uji atau membawa sampel air ke toko hewan yang dapat dipercaya. 2 Pilih filter RO berdasarkan ukuran akuarium dan anggaran Anda. Perangkat ini tersedia dengan dua sampai empat tahap penyaringan. Semakin tinggi tahapan dan ukuran, semakin mahal.[9] Filter RO 2 tahap cukup ideal jika Anda memiliki akuarium lebih kecil dengan ruang terbatas. Harga yang Anda bayar akan sepadan. Filter RO 2 tahap dilengkapi blok karbon dan membran RO. Perangkat ini paling cocok untuk akuarium yang sangat kecil dan diisi dengan air PAM. Anda harus mengganti blok karbon secara rutin karena bisa habis atau tersumbat. Filter RO 3 tahap berukuran lebih besar dan cocok untuk akuarium yang lebih besar, tetapi harganya lebih mahal. Di sisi lain, filter 3 tahap ini cenderung lebih awet dibanding filter 2 tahap. Perangkat ini juga dilengkapi filter mekanik selain blok karbon dan membran. Anda harus mengganti filter mekanik 2-4 kali setahun dan blok karbon serta membran 1-2 kali setahun. Filter RO 4 tahap memberikan tingkat penyaringan tertinggi yang bisa Anda beli untuk akuarium dan merupakan model terbesar. Filter jenis ini biasanya paling mahal. Perangkat ini terdiri dari blok filtrasi tambahan, seperti blok mekanik atau kimia, blok karbon ekstra, atau blok deionisasi. Jika Anda tidak tahu mana pilihan yang paling tepat untuk akuarium, berkonsultasilah dengan petugas di toko hewan. 3 Alirkan air melalui filter RO dan gunakan untuk mengisi akuarium. Kebanyakan filter RO memiliki tiga tabung. Satu tabung terhubung ke pasokan air, misalnya keran yang biasa Anda gunakan untuk mengalirkan air ke mesin cuci. Tabung lain digunakan untuk mengalirkan air melalui filter RO ke wadah untuk mengumpulkan air, misalnya ember atau wadah lainnya. Tabung ketiga berfungsi menghilangkan air limbah yang yang menumpuk di sistem filter.[10] Ikuti instruksi terperinci yang disertakan bersama filter RO untuk memasangnya dengan benar. Gunakan air limbah yang keluar dari perangkat untuk menyiram kebun atau halaman. Iklan 1 Bersihkan akuarium setiap 2 minggu. Membersihkan akuarium akan membantu mengurangi akumulasi amonia di dalam air, yang dapat meningkatkan tingkat pH secara signifikan. Gunakan alat khusus untuk mengikis lumut di dinding akuarium atau permukaan benda lain di dalammya. Kemudian, ganti 10-15% air akuarium dengan air segar, tanpa klorin dari keran. Gunakan alat penyedot khusus untuk menyingkirkan kotoran lengket pada permukaan kerikil dan hiasan akuarium. Bersihkan minimal 25-33% kerikil untuk menyingkirkan kotoran ikan atau sisa-sisa makanan lainnya.[11] Anda tidak perlu mengeluarkan ikan atau aksesori dari akuarium saat membersihkannya karena hal itu dapat menyebabkan ikan sakit atau meningkatkan risiko penyakit. 2 Periksa filter akuarium untuk memastikannya berfungsi dengan baik. Filter tidak boleh tersumbat atau kotor. Jika perlu dibersihkan, lepaskan komponen satu per satu sehingga sebagian filter masih dapat terus bekerja di akuarium. Bilas komponen filter di bawah air dingin mengalir untuk menyingkirkan kotoran lengket atau kotoran lainnya.[12] Ikuti instruksi yang diberikan untuk membersihkan dan mengganti spons, wadah, dan kantong karbon pada filter. 3 Ganti sebagian air setiap hari atau setiap 5 hari. Pertahankan pH pada tingkat yang rendah dengan mengganti air secara teratur. Anda memiliki opsi untuk mengganti air setiap hari dengan membuang dan mengganti 10% air, disarankan menggunakan air yang telah disaring menggunakan filter RO. Gunakan alat penyedot untuk mengeluarkan air dan memasukkan air baru yang bebas klorin dan telah disaring dengan filter RO ke akuarium.[13] Anda juga dapat memilih opsi penggantian air sebagian setiap 5 hari dengan mengganti 30% air. Opsi ini mungkin lebih baik jika Anda tidak memiliki waktu untuk melakukannya setiap hari. Menggunakan air yang telah disaring dengan filter RO akan membantu mengurangi alkalinitas akuarium dan menurunkan pH sedikit. 4 Uji tingkat pH di akuarium sebulan sekali. Belilah alat tes pH yang dirancang untuk akuarium di toko hewan lokal atau di internet. Pastikan bahwa tingkat pH sesuai untuk jenis ikan yang ada di akuarium. Sebagian ikan hidup lebih baik di lingkungan dengan pH rendah antara 4-6, sementara sebagian lain akan berkembang dengan baik pada pH netral 7. Pastikan pH tidak berubah dengan sangat cepat karena dapat memberi dampak negatif pada ikan. Selalu uji tingkat pH setelah Anda menambahkan elemen alami atau air baru ke dalam akuarium. Iklan Jangan menggunakan metode dengan bahan kimia untuk menurunkan pH akuarium karena dapat membahayakan ikan. Opsi alami adalah pilihan terbaik karena tidak menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan dan tidak akan membahayakan ikan.[14] Iklan Peringatan Meskipun ikan yang berbeda berkembang dengan baik di lingkungan dengan pH yang berbeda, hal terpenting yang perlu diperhatikan agar ikan tetap sehat adalah menjaga alkalinitas akuarium sestabil mungkin. Jangan mencoba menurunkan tingkat pH akuarium secara signifikan, kecuali Anda benar-benar yakin langkah tersebut perlu dilakukan untuk kesehatan ikan dan tanaman di dalam akuarium. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Tahukah kamu ada beberapa jenis ikan yang tidak suka pH air akuarium terlalu tinggi? Hal ini membuat kamu harus tahu cara menurunkan pH air akuarium dengan adalah beberapa cara mudah menurunkan pH akuarium yang bisa kamu coba, yaitu1. Kayu Apung2. Lumut Gambut3. Daun Almond4. Filter Osmosis5. Tawas6. Perasan Buah Lemon7. Daun Ketapang8. Asam Klorida9. Natrium Bisulfat10. Batang Pepaya11. Penggelembung Bubbler CO212. Rutin Membersihkan Akuarium1. Kayu ApungKayu apung bisa kamu pakai untuk menurunkan pH akuarium dengan cepat karena mampu melepaskan asam tanat ke dalam air. Pastikan mencari kayu apung khusus akuarium yang tanpa pewarna, tanpa bahan kimia, atau pengawet khusus di toko hewan atau di bisa menggunakan 1-2 potong kayu apung berukuran kecil agar mudah masuk ke akuarium. Jangan lupa merebus atau merendam kayu apung sebelum apung bisa mengubah warna air jika kamu langsung memasukkannya ke akuarium tanpa merendamnya terlebih dahulu. Jadi rendam kayu selama 1-2 minggu terlebih dahulu sebelum Lumut GambutDibandingkan dengan sebelumnya, cara ini memang sedikit lebih repot. Kamu perlu menyiapkan lumut khusus yang biasa dijual di toko hewan lokal atau di pilih lumut yang memang didesain untuk akuarium. Dengan begitu, bisa dipastikan lumut tersebut tidak mengandung bahan kimia atau pewarna rendam lumut gambut selama 3-4 hari sebelum dimasukkan ke akuarium. Jika kamu ingin memasukkan lumut secara langsung ke dalam akuarium, taruh lumut di dalam ember berisi air kran untuk merendamnya. Cara ini bisa mencegah lumut mengubah warna air akuarium menjadi coklat atau kuning. Setelah direndam, masukkan lumut ke kantong filter agar tidak mengapung. Usahakan tidak menaruhnya secara langsung ke dalam akuarium. Jika lumut mengapung, ia tidak bisa bekerja secara juga bisa membeli kantong filter khusus akuarium atau membuatnya sendiri dengan memotong bagian kaki stoking nilon, lalu mengikatnya. Masukan lumut secara perlahan ke dalam kantong untuk mengurangi pH secara Daun AlmondCara menurunkan pH air akuarium berikutnya adalah dengan menggunakan daun almond. Caranya sangat mudah, yaitu cukup taruh daun almond di dasar akuarium. Selain itu, daun ini juga bisa digunakan sebagai elemen dekoratif yang menambah nilai estetika akuarium Filter OsmosisFilter osmosis berbalik atau biasa disebut RO dapat digunakan untuk memurnikan air dengan membran semipermeabel. Filter ini bisa menahan air dan ion yang lebih kecil dalam akuarium dan menyingkirkan ion yang lebih berat, seperti klorin, timbal, dan polutan air harga pasaran filter osmosis cukup mahal, yaitu sekitar 1 juta rupiah. Meski begitu, alat ini bisa dipakai jangka panjang dan mampu menurunkan alkalinitas penggunaannya tidak sulit, yaitu cukup alirkan air melalui filter RO saat mengisi akuarium. Pada umumnya, filter RO punya tiga tabung. Tabung pertama digunakan untuk menghubungkan pasokan air. Prinsipnya seperti keran biasa digunakan untuk mengalirkan air ke mesin kedua digunakan untuk mengalirkan air lewat filter RO ke wadah. Sedangkan tabung ketiga berfungsi untuk menghilangkan air limbah yang menumpuk di sistem TawasCara menurunkan pH air akuarium berikutnya adalah menggunakan tawas. Selain untuk akuarium, cara ini juga banyak digunakan untuk menurunkan pH air kolam renang atau tambak ikan. Bahkan, tidak jarang tawas digunakan untuk menurunkan pH air minum. Tawas bisa membantu proses pengendapan dan dengan cepat bisa menurunkan pH air. Contohnya ketika air dengan pH netral 7 akan cepat menurun hingga pH 6,5 saat dimasuki tawas. Proses pengendapan akan terus berlanjut hingga air mencapai pH lagi, selain digunakan sebagai penurun pH, tawas juga bisa kamu manfaatkan untuk menjernihkan Perasan Buah LemonTentu kamu tahu bahwa semakin asam air, maka semakin rendah pula kandungan pH-nya. Oleh karena itu, kamu bisa memanfaatkan ini perasan lemon untuk menurunkan pH air kamu ingat bahwa air lemon cukup signifikan dalam mengubah pH. Oleh karena itu, pastikan untuk menggunakannya sesuai Daun KetapangCara menurunkan pH air akuarium berikutnya adalah dengan menggunakan daun ketapang. Sejak dulu, duan ketapang memang digunakan untuk menyeimbangkan atau menurunkan pH sangat mudah, cukup rebus daun ketapang selama 30 menit, lalu tiriskan. Setelah itu campur daun dengan air akuarium. Jika kamu tidak merebusnya, daun ketapang bisa mengkontaminasi air akuarium jadi kuning karena zat patin yang Asam KloridaPada umumnya, asam klorida digunakan untuk menurunkan pH air kolam renang. Tak hanya itu, asam klorida juga dimanfaatkan sebagai penetralisir dan pengendali pH air di industri farmasi atau industri air baiknya, asam klorida juga bisa kamu gunakan untuk menurunkan pH di air akuarium. Selain mudah, asam klorida juga murah dan gampang menggunakannya yaitu dengan menuang asam klorida ke dalam air secukupnya, lalu selama 4 jam. Selanjutnya, silakan ukur kembali pH Natrium BisulfatSeperti asam klorida, natrium bisulfit juga sering digunakan sebagai penurun pH kolam renang. Biasanya, natrium bisulfit dipasarkan dalam bentuk bubuk. Adapun cara pemakaiannya tak jauh dari asam klorida. Kamu hanya perlu menuangkannya ke akuarium, sesuai dengan dosis yang dimasukkan ke air, tunggu dulu selama 4 jam hingga zat ini selesai bereaksi. Kamu juga harus berhati-hati saat memakai natrium bisulfit karena zatnya bisa membuat luka bakar dan iritasi jika mengenai Batang PepayaCara menurunkan pH air akuarium berikutnya adalah dengan batang pepaya. Biasanya, cara ini digunakan para pemilik peternak ikan lele untuk menstabilkan pH air kolam. Selain itu, daun dan batang pepaya juga bisa jadi makanan tambahan untuk ikan lele. Tak hanya kolam lele, kamu juga bisa menggunakan batang pepaya untuk menurunkan air pH akuarium. Cukup rendam batang pepaya ke dalam akuarium, lalu tunggu beberapa saat hingga daun bereaksi. Setelah pH air turun, jangan lupa bersihkan sisa daun pepaya agar air akuarium tidak Penggelembung Bubbler CO2Bubbler CO2 juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan kadar pH dalam air akuarium. Meskipun tidak bisa menurunkan secara signifikan, namun bahan ini bisa bekerja cepat. Sayangnya, harga bubbler CO2 cukup mahal dan kadar pH akan naik kembali setelah CO2 Rutin Membersihkan AkuariumTahukah kamu jika membersihkan air akuarium juga bisa menstabilkan atau menurunkan kadar pH air? Pembersihan akuarium akan mengurangi akumulasi amonia di dalam air yang dapat menurunkan tingkat pH secara bisa memakai alat khusus untuk mengikis kotoran di dinding akuarium atau permukaan benda lain di dalamnya. Lalu, gantilah 10-15% air akuarium dengan air segar tanpa klorin juga alat penyedot untuk menyingkirkan kotoran pada permukaan kerikil dan hiasan akuarium. Bersihkan hingga 25-33% kerikil untuk menghilangkan kotoran ikan atau sisa-sisa makanan kamu sudah tahu beberapa cara untuk menurunkan pH air. Dari beberapa cara menurunkan pH air akuarium di atas, silahkan gunakan salah satu cara yang menurut kamu paling efektif. Quando entramos no mundo do aquarismo, há alguns tópicos importantes que devemos estudar. Um deles é o pH de aquário, que possui grande influência na qualidade de vida dos nossos amigos nadadores. Esse assunto, que nos lembra as aulas de químicas da escola, pode parecer complicado. No entanto, com algumas informações básicas, é possível compreender o pH de aquário, sua importância e como controlá-lo. Acompanhe nosso artigo especial e tire de vez suas dúvidas sobre o assunto! Afinal, o que é o pH de aquário? Você provavelmente já ouviu falar do pH do aquário, não é mesmo? Essas duas letrinhas aparecem frequentemente em textos e vídeos sobre manter a saúde da água. Para entender melhor esse tópico, precisamos lembrar das aulas de química. A sigla significa “potencial hidrogeniônico”. O termo pode até ser complicado, mas entendê-lo é bem simples o pH indica a acidez de um ambiente ou substância! É um número que pode ir de 0 a 14. Quando o pH está abaixo de 7, consideramos uma substância ácida. Números mais altos indicam um ambiente alcalino ou básico. Para entender de vez, nada melhor que um exemplo observe o pH de algumas substâncias comuns em todo lar. Água comum pH 7 Suco de limão pH 3 Sabão pH 10 Olhando assim, à primeira vista, entender o pH de aquário parece fácil, não é mesmo? Se a água possui um pH 7, basta buscarmos um ambiente neutro para nossos amigos nadadores! No entanto, cuidar de peixes pode ser um pouco mais complicado… Nem todas as espécies gostam tanto de locais neutros. Algumas preferem a água mais básica, outras, mais ácida sendo inclusive necessário o uso de um acidificante para aquário. Portanto, para cuidar da saúde do seu pet aquático, é preciso conhecê-lo bem. Qual o nível ideal do pH de aquário? Responder qual o pH ideal para aquário de água doce ou salgada não é tão simples. Até porque tudo vai depender das espécies de peixes que vivem no espaço. De modo geral, não há muito mistério! Para um aquário comum de água doce, a maioria dos peixinhos vive bem em um ambiente com o pH neutro. Entretanto, alguns pets aquáticos são mais delicados. As espécies abaixo, por exemplo, possuem algumas faixas de acidez bem diferentes entre si. Ciclídeos africanos pH básico, de a Molinésia pH básico, de 7 a Matogrosso pH ácido, de a 7. Neon pH ácido de a 7. Nesses casos, é necessário atenção especial na hora de montar um aquário comunitário. O pH para aquário deverá estar dentro da faixa em que todos os peixinhos se sentem confortáveis. Caso contrário, logo um dos seus amigos estará passando mal. Controlando o pH de aquário Conhecer o pH ideal dos peixes não é o suficiente para cuidar do aquário. Afinal, há diversos elementos que podem alterar a composição química e física da água. Por isso, é necessário estar atento e escolher bem cada item que irá compor o ambiente dos seus amigos nadadores. Entre os principais modificadores da água, podemos citar Substrato O substrato é um dos principais itens que modificam a acidez da água. Também chamado de “fundo do aquário”, pode ser de diferentes materiais. Alguns elementos são considerados neutros, como o calcário ou quartzo. Isso significa que eles não interferem no pH da água. Outros, como a calcita ou aragonita, tornam o ambiente mais básico. São destinados inclusive aos ambientes em que se usa o alcalinizante para aquário. Decoração Para se ter um belo aquário, é fundamental investir em uma decoração criativa. Entretanto, a escolha dos elementos presentes no lar do seus amigos nadadores é importante. Rochas, por exemplo, podem interferir no pH da água de aquário. Para evitar o erro, o recomendado é buscar itens de decoração em lojas especializadas. Lá, você poderá escolher um acessório que não vá prejudicar o ambiente dos peixes. Alimentação Os aquaristas experientes chamam um aquário de um “sistema fechado”. Isso significa que todos os elementos externos que colocamos dentro do lar dos nossos amigos nadadores podem influenciar em seu frágil equilíbrio. Assim, a alimentação é outro elemento que merece atenção quando falamos de pH de aquário. A decomposição da comida e das necessidades dos peixes pode gerar uma substância conhecida como nitrato. Por sua vez, o nitrato é um ácido e, quando é liberado em excesso, modifica a acidez da água e prejudica a qualidade de vida dos peixes. Regulando o pH do aquário Assim, todo aquarista precisa ter atenção ao pH de aquário, não importa quão simples é o ambiente de que está cuidando. Para manter a água saudável regulada, alguns passos são recomendados. Agora que já entendemos o quanto o pH de aquário é importante para a saúde dos peixes, é hora de aprender a regulá-lo. Para saber como está o ambiente dos seus amigos aquáticos, é necessário utilizar um acessório chamado teste de pH. Eles devem ser aplicados de forma regular, de preferência semanalmente. Geralmente, é uma placa com uma espécie de tabela. Após colocar na água, ele vai indicar qual o nível de acidez do ambiente. Esse indicador não pode faltar na casa de um aquarista! Depois de verificar qual o nível de acidez do ambiente de seus amigos, é hora de fazer a regulagem. Para deixar a água mais básica ou mais ácida, utilizamos um item chamado condicionador de água. Este é outro acessório que todo tutor de peixes precisa ter sempre próximo. É um composto que é adicionado à água, regulando a quantidade de pH e tornando-a mais adequada de acordo com as necessidades de cada espécie. Com os testes corretos e os condicionadores de aquário, ficará fácil cuidar do pH de aquário! Agora que você já conhece sobre pH de aquário, pode cuidar melhor de seus amigos nadadores.