Abdullah bin Zubair Radhiyallahu ‘anhu. Seorang sahabat yang shalih, mujahid fi sabillah sekaligus anak sahabat yang dijamin masuk surga, Zubair bin ‘Awwam, dengan sentuhan cinta Asma’ binti Abu Bakar lahirlah ksatria pemberani yang keharuman namanya banyak membuat orang menaruh simpati, cinta dan telah menginspirasi jutaan kaum muslimin
Kisah di atas juga mengingatkan kita kepada kisah khalifah Umar bin Khattab. Suatu ketika, khalifah Umar bin Khattab berjalan melewati sekelompak orang yang malas tak mau bekerja. “Mengapa kalian tak berangkat untuk bekerja?” tanya khalifah Umar bin Khattab. “Kami semua adalah golongan yang bertawakal kepada Allah,” jawab mereka.
Di pagi hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad nikah puterinya. Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh menasihati dia dan teman-temannya, “Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain.
Setelah membahas tentang keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq, kiranya perlu juga kita membahas tentang kemualiaan Umar bin Khattab. Ia adalah seorang khalifah yang sangat terkenal, perjalanan hidupnya adalah teladan yang diikuti, dan kepemimpinannya adalah sesuatu yang diimpikan. Banyak orang saat ini memimpikan, kiranya Umar hidup di zaman ini dan memipin umat yang tengah kehilangan jati diri.
Usai wafatnya Rasulullah, 11 H sahabat Bilal pergi meningggalkan Madinah menuju tanah Syam untuk meringankan kesedihannya. Dia tak mau menjadi muzain pada zaman Khalifah Abu Bakar karena rasa sedihnya itu. Dia akhirnya meninggal di kota Damaskus pada tahun 20 H atau 21 H dalam umur 63 tahun. Tim Rembulan
Apa yang dilihat oleh Sya’ban ra (dan orang yang sakaratul maut) tidak bisa disaksikan yang lain. Dalam padangannya yang tajam itu Sya’ban ra melihat suatu adegan dimana kesehariannya dia pergi pulang ke masjid untuk shalat berjamah lima waktu. Perjalanan sekitar tiga jam jalan kaki, tentu itu bukan jarak yang dekat.
Inilah Sebagian kisah keusilan Nuaiman pada Rasulullah yang mampu membuat beliau tertawa sampai kelihatan gerahamnya. Kisah ini diceritakan oleh Ibnu Majah, bahwa suatu hari Nuaiman pernah diajak berdagang oleh Abu Bakar Bersama sahabat yang lain untuk pergi ke negeri Syam. Salah satunya ada Suwaibit bin Harmalah.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah-kisah perjuangan yang dilalui Nabi dan Rasulullah merupakan hal yang selalu bisa dipetik hikmahnya dan diambil sebagai pembelajaran. Dari banyaknya kisah yang ada, ada dua kisah menakjubkan tentang hikmah dalam Islam yang tidak ada salahnya kembali disimak.
Syekh Ali Jaber menceritakan sebuah kisah inspiratif kekuatan dzikir yang dibagikan dalam sebuah video di kanal YouTube-nya. Saat itu ada seseorang yang berdzikir saat kakinya dipotong. Beliau menjelaskan tentang kisah seorang dari tabi’in yang merupakan salah satu ayah dari sahabat Rasulullah SAW, ia pernah mengalami penyakit pada bagian
Lalu, Nabi pun menerangkan tentang Uwais Al Qarni, kepada sahabatnya. “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih di tengkuknya.” Sesudah itu Nabi memandang kepada Ali bin Abi Thalib dan Umar bin Khaththab seraya berkata, “Suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya
L9tyzhq.